Muzammil Hasballah: Bacaan Saya Tidak Bagus, Suara Saya Fals

- Agustus 09, 2017
Muzammil Hasballah (masjidtrans)

Suara merdu, hafal Al-Qur`an dan tampilan keren adalah ciri khas qari yang digandrungi para remaja dan pemuda ini. Ya, dialah Muzammil Hasballah, qari (pembaca Al-Qur`an) dan hafiz (penghafal Al-Qur`an) muda yang berasal dari Provinsi Aceh.

Beberapa waktu lalu, Bersamadakwah berkesempatan berbincang-bincang dengan Muzammil ketika berkunjung ke Masjid Darussalam Kota Wisata.

“Bacaan saya tidak bagus. Ada yang saya anggap fals, tapi masih merdu kata orang-orang,” tuturnya.

“Suara seperti ini masih dibilang fals, bagaimana merdunya?” tanya Bersamadakwah.

Mendengar pertanyaan tersebut Muzammil hanya tersenyum.

Qari yang juga arsitek lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu mengakui, hingga saat ini masih terus belajar kepada beberapa orang syaikh qari dan hafizh, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
 
Salah satu qari favoritnya adalah syaikh Sa’ad Al-Ghamidi dari Arab Saudi.

“Bacaan beliau bagus, banyak maqam yang dia gunakan dalam bacaannya,” kata Muzammil.

Di antara ciri khas bacaan Muzammil adalah maqam (langgam) Kurdi.

“Favorit saya adalah maqam Kurdi dan Nahawand,” terangnya.

Ketika ditanya kapan belajar maqam, Muzammil mengatakan bahwa dia sudah mendalami maqam mujawwad semenjak duduk di bangku sekolah menengah. Adapun maqam murattal, baru ia dalami semenjak kuliah.

Munculnya banyak hafiz dan qari muda di Indonesia patut diapresiasi. Sebab, mereka bisa menjadi figur bagi anak-anak muda lain untuk menghafal Al-Qur`an dan suka ke masjid.

[Abu Syafiq/BersamaDakwah]
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search