Salah seorang korban gas beracun di Suriah (Ebuzz) |
Dalam waktu singkat, lebih dari 100 orang tewas di Khan Seikhoun, provinsi Idlib Utara, Suriah akibat serangan gas beracun. Gas apa yang digunakan dan mengapa bisa membunuh dengan sangat cepat?
Live science menjelaskan, cukup banyak gas yang menyerang sel-sel syaraf atau agen syaraf. Namun, yang paling umum digunakan adalah gas sarin.
Gas sarin merupakan jenis pestisida kelompok organofosfat. Gas ini tidak berbau dan tidak berasa. Cara kerjanya, ia mengikat enzim yang mematikan saraf sinyal molekul asetilkolin. Tanpa adanya enzim lain untuk mematikannya, asetilkolin akan terus agresif merangsang reseptor tertentu pada sel-sel saraf.
Asetikolin yang aktif ini mengikat enzim dalam kelenjar sehingga korban akan mengeluarkan banyak cairan. Karena itu, korban gas sarin akan mengeluarkan busa dari mulutnya, air mata, diare dan edema paru yang bisa memicu kematian. Asetikolin dalam jumlah banyak juga bisa mengakibatkan kejang-kejang.
Karena itulah wajar jika korban gas sarin meninggal dengan cepat. Mereka tidak tertolong karena selain menghirup dengan hidung, kulitnya juga terkena gas tersebut. Bahkan orang yang menolong korban pun bisa terkena dampak jika ia kontak dengan gas tersebut, meskipun hanya berupa sisa-sisa gas di pakaian. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
Advertisement
EmoticonEmoticon