Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyah (sindonews) |
Dalam pidatonya di hadapan pejuang Hamas itu, Haniyah menyebutkan, keputusan Trump tersebut sangat berbahaya dan merupakan agresi terang-terangan terhadap rakyat Palestina secara khusus dan seluruh bangsa Arab dan dunia Islam secara umum.
Haniyah juga menuturkan, keputusan Trump bagian dari sebuah pertempuran besar yang bertujuan untuk menghapus negara Palestina dari peta dunia.
Di samping itu, Haniyah juga membeberkan rencana para menteri Zionis Israel yang sedang merancang mega proyek bernama Yerusalem Raya. Menurutnya, Zionis Israel juga berencana membangun permukiman di Tepi Barat sejumlah 300.000 unit untuk orang-orang Yahudi dan penerapan hukum Israel di kawasan tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Haniyah menyatakan bahwa pernyataan Presiden Amerika Serikat tersebut sangat terkait dengan bangsa Arab, dunia Islam, dan entitas Palestina serta Alquds.
“Ini semua berkaitan dengan tanah, sejarah dan masa depan kita semua,” ujarnya.
Haniyah menyayangkan sebagian oknum penguasa negara Arab yang menerima kehadiran Yahudi di tanah Palestina yang menyatakan bahwa Yerusalem adalah kota suci bagi orang Yahudi sebagaimana halnya Mekah kota suci bagi umat Islam.
Namun demikian, Haniyah optimis bahwa bangsa Palestina bisa melalui semua masalah ini.
“Proyek-proyek yang mereka rancang membuat kita sebagai bangsa Palestina menjadi ujung tombak umat Islam. Kita meminta para pemimpin negara Arab dan dunia Islam untuk menyatakan posisi jelas dan tegas mengenai masalah Palestina dan Alquds,” tegasnya. Demikian diwartakan kantor berita SAFA.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]
Advertisement
EmoticonEmoticon