Biadab, Tentara Myanmar Serang Pengungsi Rohingya di Perbatasan

- Januari 29, 2018
Penjaga perbatasan Myanmar-Bangladesh (reuters)
Sejumlah muslim Rohingya yang terdampar di daerah perbatasan Bangladesh diserang dan dipukuli oleh tentara Myanmar seperti dilaporkan media setempat baru-baru ini. Menurut salah satu informan Kantor Berita Arakan yang tidak mau disebutkan namanya, tentara Myanmar menyerang para pengungsi Rohingya yang berada di kota Tumbro.

Kota Tumbro merupakan tempat berlindung pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari kekejaman junta militer Myanmar.

Sementara itu, juru bicara Rohingya di perbatasan Bangladesh mengatakan, beberapa pengungsi masih terdampar di perbatasan karena adanya pagar berduri yang membatasi Negara Myanmar dan Bangladesh.

Di samping itu, Kantor Berita Arakan juga mempublikasikan video yang berhasil diambil oleh beberapa aktivis kemanusiaan. Di dalam video tersebut terlihat sejumlah tentara yang berpatroli di perbatasan. Menurut para aktivis, tentara tersebut yang terlibat dalam penyerangan terhadap pengungsi Rohingya.

Kantor Berita Associated Press melaporkan, sekitar 6.000 warga Rohingya menunggu di daerah itu dengan penuh rasa khawatir, apakah mereka akan dikembalikan ke Myanmar atau boleh menyeberang ke Bangladesh.

Para pengungsi tersebut sangat takut untuk kembali ke Rohingya, terutama setelah adanya peristiwa pembakaran sekitar 100 unit rumah di kota Tumbro.

Pemerintah Bangladesh telah berulang kali meminta agar pengungsi Rohingya segera dipulangkan. Sebab, ini merupakan salah satu poin kesepakatan yang ditandatangani oleh pemerintah Myanmar dengan Bangladesh pada tanggal 23 November 2017 silam.

Pada bulan Desember 2017 lalu, Menteri Transportasi Jalan dan Jembatan Bangladesh Obaidul Quader menyatakan, sekitar 100.000 pengungsi Rohingya akan dipulangkan ke Myanmar pada bulan Januari 2018 ini.

Menurut laporan sejumlah organisasi hak asasi manusia internasional, jumlah desa muslim Rohingya yang terbakar melebihi 350 desa berdasarkan gambar yang diambil menggunakan satelit.

Kejahatan yang telah dan sedang berlangsung terhadap etnis muslim Rohingya, yang dilakukan oleh tentara dan kelompok ekstremis Buddha selama bertahun-tahun itu menyebabkan sekitar 826.000 orang melarikan diri ke Bangladesh, termasuk 656.000 orang yang melarikan diri sejak 25 Agustus 2017 tahun lalu berdasarkan data yang dikumpulkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

[Abu Syafiq/BersamaDakwah]
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search