Kominfo Nilai Aksi FPI Bantu Gempa Palu Adalah Hoaks

- Oktober 02, 2018
FPI
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menilai aksi Front Pembela Islam (FPI) yang turut membantu korban gempa di Palu adalah kabar bohong alias hoaks.

Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kemkominfo Ferdinandus mengatakan, "Hoaks gerak cepat relawan FPI evakuasi korban gempa Palu 7,7," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima ke media massa pada Selasa (2/10/2018).

Faktanya, kata dia, dalam gambar adalah relawan FPI membantu korban longsor di desa Tegal Panjang, Sukabumi.

Ferdinandus mengungkapkan ada sejumlah berita lainnya yang dinyatakan bohong. Pertama, soal Bendungan Bili-Bili di Kabupaten Gowa Retak. Bendungan Bili-bili dinilainya masih dalam keadaan aman dan terkendali setelah dilakukan pengecekan oleh pihak Polsek Mamuju Gowa.

Kedua, sejumlah foto gempa tsunami Aceh 26 Desember 2004 yang kembali disebarluaskan sebagai dokumentasi korban gempa tsunami di Palu. Ketiga, kabar Wali Kota Palu Hidayat meninggal dunia.

"Faktanya Wali Kota Palu Hidayat tidak meninggal dan kini turut melakukan tanggap darurat gempa bumi di Palu, Sulawesi Tengah," ujar Ferdinandus.

Keempat, soal prediksi gempa susulan tanggal 2 Oktober. "Faktanya tidak ada satu pun negara di dunia ini dan iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti," imbuhnya seperti dilansir CNN.

Kelima, berita penerbangan gratis dari Makassar menuju Palu bagi keluarga korban. Kenyataannya menurutnya Pesawat Hercules TNI AU menuju ke Palu diutamakan membawa bantuan logistik, paramedis, obat-obatan, makanan siap saji, dan alat berat.

"Pemberangkatan dari Palu prioritas untuk mengangkut pengungsi diutamakan lansia, wanita dan anak-anak, serta pasien ke Makasar," lanjutnya.



Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search