"Sepanjang jalan menuju rumah beliau berjajar karangan bunga. Para petakziyah berjubel antri panjang untuk menjabat tangan keluarga. Di masjid, sebelah rumah beliau, hampir setiap 5 menit para jamaah memenuhi bagian dalam dan luar untuk shalat jenazah. Untuk keluar pulang pun, para petakziyah harus antri lagi melewati jalan di sebelah rumah beliau. Semua ingin memberikan penghormatan terakhir sekaligus doa beliau," kata seorang pentakziah bernama Kusmarwanti Noe. Ia sedang takziyah Alm. KH Sunardi Syahuri.
KH Sunardi Syahuri pada hari Ahad kliwon tgl 11 nov 2018/ 3 rabiul awal 1440 H pada pukul 16.38 wib di rs JIH. Ia seorang ulama terpandang di Yogyakarta.
"Masya Allah, tanda cinta masyarakat untuk beliau membuat saya merinding. Kepergian beliau membuat banyak orang merasakan kehilangan. Kehadiran dan ketulusan doa mereka adalah saksi betapa mulianya beliau di sisi Allah SWT," kata Kusmarwanti.
"Bapak banyak menginspirasi banyak orang untuk menebar kebaikan, bersikap rendah hati, dan selalu tersenyum untuk dunia. Subhanallah," ungkapnya.
Semasa hidup Kiai Sunardi elalu hadir dalam setiap aksi keummatan. Salah satu cita-cita beliau adalah Persatuan Ummat, "Hari ini kita hadir dari seluruh penjuru wilayah sebagai wujud persatuan ummat, cita-cita yang akan terus kita jaga dan lanjutkan," kata warga Jogja, Ardi.
Advertisement
EmoticonEmoticon