 |
| Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi (aljazeera) |
Direktur Eksekutif Rumah Sakit Garda Nasional Pangeran Muhammad bin Abdul Aziz yang berada di kota Madinah, Kerajaan Arab Saudi, pada Rabu malam (26 April 2017), menggelar keterangan pers terkait info yang beredar di dunia maya terutama di sejumlah akun media sosial tentang wafatnya Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi.
Keterangan tersebut disampaikan oleh Dr. Manshur bin Abdullah Al-Utsman. Ia menegaskan, bahwa Syaikh Abu Bakar Al-Jazairi baik-baik saja dan tengah beristirahat di ruang Unit Perawatan Intensif (ICU) Rumah Sakit Garda Nasional.
Di samping itu, pihak rumah sakit juga menekankan pentingnya untuk memastikan akurasi sebuah informasi sebelum disebarluaskan ke khalayak ramai, sehingga tidak memengaruhi kondisi keluarga Syaikh Abu Bakar Al-Jazairi.
Pada Rabu sore selepas shalat maghrib, Syaikh Al-Jazairi dipindahkan dari Rumah Sakit Al-Anshar ke Rumah Sakit Garda Nasional Pangeran Muhammad bin Abdul Aziz.
Selama proses pemindahan tersebut, seperti dikutip dari laman Almowaten, pihak Rumah Sakit Garda Nasioal telah menyiapkan tim medis dan keperawatan dengan lengkap untuk menentukan langkah-langkah yang cepat dengan tepat untuk kesehatan Syaikh Al-Jazairi.
Menurut keterangan tim medis, melihat kondisi Syaikh yang sudah sepuh, maka beliau harus dibius.
Melihat kondisi itu pula, pihak rumah sakit menetapkan bahwa tidak ada seorang pun yang boleh mengunjungi Syaikh selama berada dalam perawatan sampai beliau benar-benar sembuh.
Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi bekerja sebagai guru di beberapa sekolah yang dinaungi oleh Kementerian Pendidikan Arab Saudi dan Darul Hadits yang berada di kota Madinah. Ketika Universitas Islam Madinah didirikan Syaikh Abu Bakar Al-Jazairi termasuk di antara dosen yang mengajar pertama kali di sana.
Di samping kegiatan mengajar dan menyampaikan ceramah di berbagai tempat, Syaikh Al-Jazairi juga mempunyai banyak karya tulis. Di antara yang terkenal adalah kitab yang berjudul Minhajul Muslim yang sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa termasuk bahasa Indonesia.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]
Advertisement
EmoticonEmoticon