Paus Fransiskus dan Presiden Recep Tayyib Erdogan (Reuters) |
Dalam berita yang tersebar melalui media sosial disebutkan, Erdogan menolak untuk duduk di kursi yang telah disiapkan baginya karena lebih kecil dibandingkan kursi Paus, sehingga Paus memerintahkan stafnya membawa kursi lain untuk Erdogan.
Erdogan diterima oleh Paus Fransiskus (eurasiareview) |
Kursi kayu mewah yang sama dengan kursi Paus juga diperuntukkan bagi para tamu lainnya seperti Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Mei 2017, Presiden Mesir Abdul Fattah As-Sisi pada tahun 2014 dan Presiden Belarusia Aleksandr Lukashenko.
Abdul Fattah As-Sisi (rainews) |
Donald Trump (AP) |
Aleksandr Lukashenko (cedarnews) |
Sementara itu, Paus memberikan hadiah kepada Erdogan berupa medali yang melambangkan kedamaian.
Sebelumnya, pada saat kunjungan Paus ke Turki akhir 2016 silam, Erdogan juga menghadiahinya sebuah plakat yang memuat keputusan Sultan Muhammad Al-Fatih kepada para biksu Bosnia yang menjamin keamanan mereka dalam menjalani agama asalkan mereka mematuhi perintahnya.
Seperti diketahui, pada tahun 1918 Istanbul diduduki oleh pasukan Italia, Prancis dan Inggris. Lima tahun kemudian, pasukan tersebut meninggalkan Istanbul setelah menandantangani Perjanjian Lausanne pada 24 Juli 1923.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]
Advertisement
EmoticonEmoticon