KAMMI |
Koordinator Lapangan (Koorlap) Aksi Ammar Multazam saat dihubungi menyampaikan, bahwa massa aksi yang ia pimpin ditahan aparat kepolisian agar pergerakanya terhenti tidak sampai ke istana.
“Kami diadang dan tertahan di Kementerian PMK tidak bergerak, agar kami tidak sampai ke Istana Negara," jelas Ammar di Jakarta, Jumat (14/9).
Ketua KAMMI Bogor ini mengungkapkan, alasan pihaknya melakukan aksi turun ke jalan untuk menuntut pemerintah agar segera mengambil langkah cepat dan tepat menstabilkan Rupiah atas dollar.
“Sebab, jika rupiah terus melemah maka akan memicu terjadinya inflasi. Indonesia masih memiliki ketergantungan bahan baku impor yang cukup tinggi dan pelemahan rupiah juga dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap beban hutang luar negeri. Kami tidak akan tinggal diam,” kata Ammar.
Masih di tempat yang sama, Ketua Pimpinan Wilayah KAMMI DKI Jakarta Juliand menegaskan, bahwa organisasinya tegas selalu tidak pernah absen mengawasi kebijakan rezim saat ini.
Demonstrasi yang dimulai dari Patung Kuda Arjuna Wijaya ini memiliki empat tuntutan utama. Yaitu, stabilkan nilai tukar rupiah, turukan harga kebutuhan pokok, hentikan impor yang tidak diperlukan, dan lakukan swasembada pangan.
“Tuntutan kami harus segera terealisasi, jika tidak, maka dalam waktu dekat kami akan melalukan aksi lebih besar," ujar Juliand Ketua Pimpinan Wilayah KAMMI DKI
Advertisement
EmoticonEmoticon