Pinterpolitik |
"Please jgn sesatkan pikiran Milenial dgn argumentasi ngawur ini," kata laman media sosial Walhi Nasional pada Ahad (16/9/2018).
PSI dinilai telah mengabaikan fakta kejahatan lingkungan dan kemanusiaan yang telah dilakukan oleh perkebunan sawit seabad lamanya. Ada luka yang tidak pernah disembuhkan dari praktik perampasan tanah, pelanggaran ham, pencemaran lingkungan.
"Sebagai partai politik baru, harusnya PSI ini muncul dengan gagasan baru yang membawa harapan bagi keselamatan masa depan bumi dan kemanusiaan yang lebih baik, demi generasi yang akan datang," ungkap Walhi.
"Bukan justru menggadang-gadang model ekonomi yang usang dan rapuh seperti sawit. Terlebih dengan pendekatan yang tidak kalah jadulnya, yakni sumber daya alam untuk ekspor sebesar-besarnya, sementara untuk kebutuhan dalam negeri justru impor," kata dia.
Yang seharusnya didorong dan disuarakan, kata Walhi, adalah kebijakan korektif untuk membenahi tata kelola sumber daya alam kita. Namun pembenahan tata kelola mustahil terjadi jika tidak diawali dengan moratorium sawit, yang sekarang draft kebijakannya sudah ada di meja Presiden.
"Moratorium sawit pun harus dibarengi dengan audit lingkungan, review perizinan dan bahkan pencabutan izin bagi perusahaan-perusahaan sawit yang melanggar hukum dan perundang-undangan," tulis Walhi.
Advertisement
EmoticonEmoticon