Zulfikar |
Di media sosial beredar foto cawapres Sandiaga Uno berjejer dengan beberapa pemuda rupawan. Satu di antara pemuda itu adalah Zulfikar Priyatna. Parasnya yang rupawan banyak dipuja-puja tak terkecuali kalangan emak-emak.
Pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia ini pun buka suara pada Ahad (7/10/2018). Berikut pernyataannya:
"Selama empat hari saya berada di Medan, melaksanakan rangkaian acara kongres nasional salah satu organisasi pemuda internasional. dimana saya menjadi pimpinannya untuk wilayah Indonesia. Hari ini saya kaget melihat timeline sosmed, di beberapa postingan sosial media sahabat, ada gambar saya yang disejajarkan dengan tokoh-tokoh muda hebat nasional dan disebutkan masuk dalam barisan pendukung dan tim-ses pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Sandi.
Yang membuat saya kaget itu bukan karna nama saya disebut sebagai pendukung pasangan Capres cawapres Prabowo-Sandi, karena memang sejak awal saya mendukung beliau beliau ini, apalagi sebagai pengusaha, pemerhati ekonomi dan penggiat kewirausahaan, saya melihat kinerja dan kondisi ekonomi bangsa ini tidak cukup baik, dan tentunya hal ini tidak baik bagi sebuah negara kelas menengah seperti indonesia. sehingga pada tahun ini saya memutuskan untuk berjuang dan mendukung penuh pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandi.
Jadi apa sebenarnya yang membuat saya kaget? Satu hal yang membuat saya kaget adalah komentar-komentar pada postingan tersebut. Pada banyak komentar ada beberapa pengguna sosmed yang menyatakan dukungan tapi ada juga yang memuji berlebihan, (mungkin ini efek foto saya disejajarkan sama tokoh muda indonesia hebat lainnya) dibeberapa komentar ada yang menyebutkan bahwa tokoh muda ini merupakan generasi milenial indonesia yang sholeh, cerdas, sukses, mapan, dsb.
Saya bisa pastikan betul komentarnya bagi tokoh muda lainnya, namun tidak bagi saya, karena kenyataannya tidak seperti itu. (meskipun ucapan baik tersebut akan saya Aminkan dan saya anggap sebaagai doa)
Saya ini pemuda biasa, dari sebuah kota kecil, malahan masa lalu saya tidak seberuntung orang kebanyakan. Saya bahkan pernah hidup dijalan dimasa-masa sulit perjuangan saya, pendidikan pun biasa saja, saya juga bukan berasal dari keluarga penting, kaya raya dsb. Meski alhamdulillah dengan pertolongan Allah swt saya bisa merubah keadaan saya, walau harus jatuh bangun, meski harus salah berkali-kali.
Dan yang perlu diketahui, salah satu hal yang membuat saya berubah, adalah moment ketika saya mengenal seorang tokoh muda panutan saya yaitu bang Sandiaga Uno."
Advertisement
EmoticonEmoticon