Ustaz Tengku Zulkarnain pun merespons keras pernyataan Dewan Pengawas Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M), Agus Muhammad. Sebelumnya Agus menyebut Ustaz Tengku Zulkarnain penceramah yang termasuk radikal tengah.
Ustaz menilai Studi itu pun dinilai sangat berbahaya dan merugikan para penceramah secara nasional.
"Ini berdampak nasional dan berdampak dicoretnya ulama-ulama yang dituduh radikal," tegasnya dalam acara Indonesia Lawyers Club tvOne, Selasa 28 November 2018.
Studi ini pun, kata dia, dinilai abal-abal karena dilakukan secara prematur dan dianggap tidak mewakili fakta di lapangan. Dari 100 masjid yang menjadi bahan studi, hanya empat khotbah yang dijadikan patokan.
"Setahun itu satu masjid ada 52 kali khotbah, dan satu masjid umumnya penceramahnya di Jakarta ini hanya satu atau dua kali dalam setahun," tambahnya.
Ustaz menilai Studi itu pun dinilai sangat berbahaya dan merugikan para penceramah secara nasional.
"Ini berdampak nasional dan berdampak dicoretnya ulama-ulama yang dituduh radikal," tegasnya dalam acara Indonesia Lawyers Club tvOne, Selasa 28 November 2018.
Studi ini pun, kata dia, dinilai abal-abal karena dilakukan secara prematur dan dianggap tidak mewakili fakta di lapangan. Dari 100 masjid yang menjadi bahan studi, hanya empat khotbah yang dijadikan patokan.
"Setahun itu satu masjid ada 52 kali khotbah, dan satu masjid umumnya penceramahnya di Jakarta ini hanya satu atau dua kali dalam setahun," tambahnya.
Advertisement
EmoticonEmoticon