Tak sedikit media massa yang memberitakan aksi Reuni 212. Namun ada juga yang tak memberitakan dengan porsi yang memadai. Namun bukan berarti menggeneralisir bahwa media massa tak banyak melirik.
Aderia DP, wartawan stasiun televisi NET, merasa sudah mengabarkan dengan sangat cukup dan berimbang. Ia menyuarakan isi hatinya.
"Udah dikabarkan dengan apa adanya dan rasanya cukup berimbang, dari segi jumlah peserta, termasuk ketika selesai Monas kembali bersih seperti sedia kala," kata Ade pada Kamis (6/11/2018).
Ia merespons sebuah status di media sosial soal media yang tak banyak melirik 212.
Ade mengaku tevenya di beberapa acara berita bahkan ada live report yang cukup lama.
"Tapi tetep aja ada yang protes dan caci maki krn kami gak siarin live lama (live event) seperti salah satu tivi," kata dia.
"Karena kesel sama media-media tertentu, terus semua media digeneralisir salah. Ga bener juga kalo gitu sih ya," ungkap dia menambahkan.
Ia mengaku banyak wartawan yang menjaga saat event Reuni. "Banyak kok yg jagain. Apalah daya, kami cuma tipi kecil, kurang dilirik, kurang ngaruh, tapi giliran disalah-salahin ikut kena getahnya," ungkap dia.
Sedihnya, kata dia,sebagian khalayak menyamakan semua tv sebagai tv berita yang slot beritanya banyak.
"TV nonberita mah, slotnya kan terbatas. Paling, banyakin live report dan breaking news. Sebagian tv lain saya lihat juga ngasih porsi yang baik utk acara tersebut," tutur perempuan ini.
"Oh iya, ketika gempa Palu dan Lombok pun, kami gak bikin special live event kok. Dan ga ada yg protes," kata dia.
Advertisement
1 komentar:
Kalau beritakan 212 dg porsi yg sesuai krna merupakan peristiwa luar biasa, bukan cuma dilirik, masyarakat terutama umat islam pasti menonton dg antusias..
EmoticonEmoticon