Beberapa hari lalu partai pendukung penista agama PSI memberikan award kebohongan kepada Prabowo Subianto, Sandiaga Uno hingga Andi Arief. Sebagai salah satu kontestan Pemilu, PSI telah melenceng dari tugas yang seharusnya dijalankan oleh partai politik.
Politisi Gerindra Mohammad Nizar Zahro memberikan respons pedas. “Parpol memberikan award demikian itu dalam rangka apa? Kalau untuk menaikan elektabilitas PSI sendiri, saya yakin masyarakat tidak akan memilih PSI. Jadi award kebohongan itu menurut saya sebagai kader Partai Gerindra pantas dan layak dibuang ke tong sampah atau di buang ke laut,” tegas Nizar pada Jumat, (4/1), petang.
Sebagai partai politik, PSI tidak memiliki wewenang untuk memberikan award tersebut. Sebab, tidak ada indikator atau metode resmi yang dipakai sebagai dasar award tersebut.
“Jadi itu kelihatan sekali kalau PSI itu partai yang sangat tidak mempunyai etika dan saling menghormati sebagai partai politik. Award itu tanpa ada penilain yang jelas, tidak kredibel dan tidak ada dari unsur panelis yang dipakai,” kata dia.
Sementara itu, politisi PSI Raja Antoni justru pernah melakukan kebohongan yang nyata. Ia menyebarkan hoaks Jakarta bersyariah pada tahun lalu. "Ini bukan di India, ini di Jakarta. Tolak penyeragaman dengan Jakarta bersyariah," katanya pada tahun 2017.
Advertisement
EmoticonEmoticon