Djarot Saiful Hidayat (hariansindo) |
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tidak mau berkomentar terkait kabar terpidana kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang terancam dibunuh oleh seseorang.
Kabar Ahok terancam dibunuh itu menjadi salah satu alasan ia dipindahkan dari Rumah Tahanan (Rutan) Cipinang Jakarta Timur ke Mako Brigade Mobil (Brimob) Depok, Jawa Barat.
“Nggak tahu saya. Tanya Pak Yasonna,” ujar Djarot di Balai Kota, Senin (15 Mei 2017), seperti diberitakan Republika.
Setelah menjawab pertanyaan wartawan, Djarot langsung pergi memimpin rapat pimpinan (Rapim) yang pelaksanaannya dijadwalkan setiap hari Senin.
Sebelumnya, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly mengatakan bahwa Ahok dipindahkan ke Mako Brimob adalah atas saran yang berasal dari dirinya. Salah satu alasan pemindahan Ahok adalah karena ia terancam akan dibunuh.
Alasan lainnya, Rutan Cipinang sudah penuh sesak oleh tahanan yang berjumlah 3.733 orang.
Sejumlah kalangan menilai, alasan pemindahan Ahok itu tidak masuk akal dan terkesan melindungi Ahok.
Seperti diketahui, dalam persidangan terakhir yang dilaksanakan Selasa (9 Mei 2017) pekan lalu, Ahok divonis 2 tahun penjara oleh hakim bernama Dwiarso Budi Santiarto.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]
Advertisement
EmoticonEmoticon