Kelompok bersenjata Syiah Hutsi (mashable) |
Dalam forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang digelar pekan lalu, delegasi Arab Saudi mengatakan Iran telah menyebarkan informasi yang salah dan mendukung aksi terorisme di negara-negara Timur Tengah.
Sikap Iran tersebut, lanjut delegasi Saudi yang dipimpin oleh Abdullah bin Yahya Al-Mu’allimi itu, dapat mengancam stabilitas kawasan Timur Tengah.
Di samping itu, dalam surat yang disampaikan delegasi Saudi kepada Sekretaris Jenderal PBB dan Presiden dan Dewan Keamanan PBB, dinyatakan bahwa Iran telah nyata-nyata melanggar hukum internasional.
“Mereka telah melakukan kejahatan perang yang bertentangan dengan perikemanusiaan,” ujarnya seperti dikutip situs Al-Arabiya.
Delegasi Saudi juga menyoroti keberadaan milisi bersenjata Iran di sejumlah negara Arab yang terus mengancam stabilitas dan perdamaian di kawasan itu.
“Tidak diragukan, rezim Iran telah memperlihatkan dukungannya terhadap aksi terorisme,” lanjutnya.
Dalam surat tersebut, delegasi Saudi mengungkapkan sejumlah bukti yang menguatkan argumennya bahwa Garda Revolusi Iran merupakan alat rezim untuk menyebarkan ideologi-ideologi ekstrem syiah dan terorisme di seluruh dunia.
“Garda Revolusi Iran mendukung milisi ekstremis dengan senjata, uang dan personel seperti kelompok Hizbullah (Lebanon) dan milisi sektarian di Irak,” tuturnya.
Delegasi Saudi juga menyatakan, sampai saat ini Iran masih terus mendukung pemberontak Syiah Hutsi di Yaman untuk menduduki negara itu dan mengancam keamanan negara Arab Saudi.
Surat Arab Saudi ini disampaikan untuk menanggapi surat Iran kepada Delegasi Keamanan PBB sebelumnya tentang kondisi kekinian di Timur Tengah.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]
Advertisement
EmoticonEmoticon