Aktivis media sosial Rihan Daulah merespons pegiat Jaringan Islam Liberal (JIL) yang menyebut peserta Reuni 212 yang sholat di bus itu tidak sah.
"Soal ini mas musti bertasamuh juga ikhtilaf," kata Rihan pada Ahad (2/12/2018).
Ia memberikan contoh pada ormas Persatuan Islam atau Persis ketika sholat fardhu.
"Seperti teman-teman PERSIS misalkan pegang pendapat bahwa sholat fardu hanya boleh sambil duduk jk mmg betul-betul tidak memungkinkan berdiri," kata dia.
"Mereka hanya menjalankan kewajibannya, bukan merasa paling islami. Kalau mas merasa paling toleran dan bhineka, saya nggak bisa larang sy g bs larang," ujar dia, menambahkan.
Sebelumnya Sahal AS menyebut para peserta aksi Reuni 212 tidak paham akan fikih karena sholat berdiri di bus. "Orang-orang yang ga tau fikih. Shalat di kendaraan bisa sambil duduk, scr senyap. Ga trus demonstratif gini," kata dia seraya mengunggah foto peserta 212 sholat di bus.
"Soal ini mas musti bertasamuh juga ikhtilaf," kata Rihan pada Ahad (2/12/2018).
Ia memberikan contoh pada ormas Persatuan Islam atau Persis ketika sholat fardhu.
"Seperti teman-teman PERSIS misalkan pegang pendapat bahwa sholat fardu hanya boleh sambil duduk jk mmg betul-betul tidak memungkinkan berdiri," kata dia.
"Mereka hanya menjalankan kewajibannya, bukan merasa paling islami. Kalau mas merasa paling toleran dan bhineka, saya nggak bisa larang sy g bs larang," ujar dia, menambahkan.
Sebelumnya Sahal AS menyebut para peserta aksi Reuni 212 tidak paham akan fikih karena sholat berdiri di bus. "Orang-orang yang ga tau fikih. Shalat di kendaraan bisa sambil duduk, scr senyap. Ga trus demonstratif gini," kata dia seraya mengunggah foto peserta 212 sholat di bus.
Advertisement
EmoticonEmoticon